Tangis haru keluarga mewarnai pelepasan 17 Mahasiswa Aceh ke Mesir di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, pada Sabtu pagi (27/01/2024). Keberangkatan Mahasiswa Aceh tersebut dilepas oleh senator DPD RI asal Aceh, H.M. Fadhil Rahmi. Lc., M.Ag. Atau Akrab disapa Syech Fadhil dan ketua IKAT Aceh, Khalid Mudatstsir serta beberapa pengurus lainnya. Beberapa orang tua yang berhadir ikut mengungkapkan rasa sedih mereka saat ditanya oleh awak media.
“Kami tidak akan ketemu dengan anak kami, mungkin sekitar 5 tahun kedepan. Selama ini, dia tidak pernah pergi jauh. Tapi sekali pergi langsung ke Al Azhar Mesir dalam waktu yang lama” ungkap salah satu orang tua mahasiswa.
“Mudah-mudahan diberi umur panjang, dan kami bisa berkumpul kembali” lanjutnya.
Khalid yang saat itu ikut memberi komentar kepeda awak media mengatakan bahwa keberangkatan Mahasiswa Aceh kloter 2 ini sebanyak 17 orang, Sebelumnya IKAT Aceh telah memberangkatkan 38 Mahasiswa Aceh pada 1 November 2023 silam.
“Saat ini jumlah Mahasiswa asal Aceh di Mesir sekitar 900-san orang. Rata-rata secara keseluruhan mereka berkuliah di AL Azhar di bidang agama. Untuk pendampingan di kloter 2 ini adalah Rif’at Zaki, senior Aceh di Mesir. Mereka akan menempuh penerbangan dari Bandara SIM-Kuala Lumpur-Abu Dhabi-Kairo” ujar Khalid.
“Harapan saya untuk para mahasiswa ini cuma satu, yaitu agar niat awal ketika meninggalkan Aceh menuju Mesir, tujuan utama menuntut ilmu. Jaga niat itu sampai kalian selesai nanti.” ucap khalid
Selain itu, Syech Fadhil dalam sambutannya berharap para orang tua dapat melepas kepergian para mahasiswa ini dengan hati yang ikhlas dan tenang.
“Kepergian mereka untuk belajar dan insya Allah kembali ke Aceh untuk membangun daerah kita yang tercinta ini,” kata Syech Fadhil.
Ia juga menitipkan pesan kepada para mahasiswa yang akan berangkat.
“Merantaulah, kamu akan dapatkan pengganti dari apa yang kamu tinggalkan. Kalian membawa nama Aceh. Jaga nama baik Aceh, orang tua, IKAT dan almamater,” katanya.[]
Redaktur: Cut Zahrina
Editor: Raja Muttaqin
