Ikataceh.org (13/3)– Bertempat di Aula Gedung Landmark BSI Aceh, Kuta Alam, telah berlangsung Seminar Internasional dengan tema ”Pengaruh Al-Qur’an terhadap Pembentukan Pribadi Seorang Ibu dalam Mendidik Generasi Muda yang Rabbani”. Seminar ini dihadiri oleh 446 peserta yang terdiri dari berbagai kalangan, termasuk ibu-ibu, pendidik, remaja dan masyarakat umum yang peduli terhadap pembentukan generasi muda yang berbudi pekerti dan berakhlak mulia.
Acara dimulai pukul 09.00 WIB dengan sambutan dari Ketua Muslimah IKAT Aceh, Adlina Lc., M.Ag. Beliau menyampaikan terima kasih atas dukungan berbagai pihak, terutama Wali Kota Banda Aceh, serta apresiasi kepada peserta yang sangat antusias untuk ikut meramaikan dan menyukseskan acara ini.
Kemudian dilanjutkan sambutan dari ketua panitia acara Zakiah Zainun, Lc, M.Ag.
“Kami memohon maaf kepada banyak pihak yang padahal ingin sekali ikut hadir dalam acara ini namun dikarenakan gedung aula kita terbatas sehingga pendaftaran peserta pun juga harus kami batasi.” Ungkapnya
Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Dr. Elly Warti Maliki Lc., M.A. perwakilan dari Majelis Hukama’ Muslimin (MHM), yang menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya seminar ini dan merasa terharu karena akhirnya bisa menginjakkan kaki di bumi Serambi Mekkah ini.
Selain itu, Dr. Sarina Aini, Lc., M.A., Ph.D., CWC. — selaku Dewan Pakar Fiqh dan Penasehat IKAT — juga turut memberikan sambutan penuh makna. Beliau menjelaskan bahwa seminar serupa juga pernah digelar pada tahun 2016 dengan tema pemberdayaan perempuan. Dalam kesempatan ini, Dr. Sarina menyoroti keistimewaan Universitas Al-Azhar di Mesir, terutama Fakultas Syari’ah, yang dikenal dengan pendekatan ilmu syariahnya yang komprehensif.
Beliau menjelaskan bahwa Al-Azhar tidak memisahkan disiplin ilmu seperti ekonomi syariah, jinayah (hukum pidana Islam), dan siyasah (politik Islam), melainkan mengajarkannya secara terpadu.
“Inilah alasan mengapa alumni Al-Azhar memiliki wawasan luas dan fleksibel. Mereka tidak hanya menjadi guru bahasa Arab atau hadis, tetapi juga pakar hukum Islam dan bahkan berkiprah di dunia politik,” jelas beliau.

Beliau melanjutkan, “Saya berharap putra-putri Aceh yang tengah menimba ilmu di Al-Azhar mampu memaksimalkan potensi mereka. Kembalilah ke tanah air dengan membawa cahaya ilmu dan semangat dakwah. Aceh membutuhkan generasi yang cerdas, religius, dan siap menjadi solusi bagi berbagai persoalan umat,” tutur Dr. Sarina.
Hj. Illiza Sa’aduddin Djamal, S.E., Wali Kota Banda Aceh, turut hadir dan memberikan sambutan dalam acara tersebut. Beliau mengungkapkan pentingnya kerjasama antara masyarakat, pemerintah, dan lembaga pendidikan dalam mencetak generasi muda yang rabbani, yaitu generasi yang tidak hanya cerdas tetapi juga memiliki nilai agama yang kokoh. “Seminar ini merupakan momentum yang sangat baik untuk terus menumbuhkan semangat dalam mendidik anak-anak kita sesuai dengan ajaran Al-Qur’an,” ujar Wali Kota Banda Aceh tersebut.
“Seminar-seminar Muslimah seperti ini harus didukung penuh mengingat begitu besar peran wanita dalam mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas. Peran ibu dalam keluarga sangat menentukan masa depan bangsa, dan ini harus menjadi perhatian kita semua,” ujar Wali Kota Banda Aceh tersebut.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Dr. Sara Atha Amin Mohammad, LC., MA, seorang dosen Universitas Al-Azhar Mesir, Hafidzah Al-Qur’an di usia 10 tahun, serta ulama perempuan delegasi Majlis Hukuman Muslimin (MHM). Dr. Sara menjelaskan bagaimana Al-Qur’an memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk karakter seorang ibu dalam mendidik anak-anak mereka agar menjadi pribadi yang bertakwa dan siap menghadapi tantangan zaman.
Beliau juga menerangkan pentingnya peran ibu dalam mendidik anak-anak mereka agar menjadi generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki nilai-nilai spiritual yang kuat. “Ibu adalah sosok pertama yang memperkenalkan anak-anak kepada nilai-nilai agama, dan Al-Qur’an adalah pedoman utama dalam membentuk karakter mereka,” ujarnya. Beliau juga mengingatkan bahwa pendidikan keluarga adalah fondasi utama dalam membentuk generasi penerus bangsa yang bermoral dan bertakwa.
Dalam kesempatan tersebut, Dr. Sara menekankan pentingnya memilih pasangan hidup yang sholeh dan sevisi misi dalam membangun keluarga yang kokoh. “Pendidikan anak tidak bisa dilakukan oleh ibu seorang diri. Keduanya, suami dan istri, harus bekerja sama dalam mendidik anak-anak mereka sesuai dengan ajaran Al-Qur’an,” ujar Dr. Sara.
Setelah pemaparan materi, sesi dilanjutkan dengan diskusi interaktif dan tanya jawab serta doorprize antara narasumber dan peserta seminar. Banyak peserta yang antusias mengajukan pertanyaan terkait penerapan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam mendidik anak-anak mereka.

Seminar ini kemudian diakhiri dengan pemberian cendramata kepada para narasumber dan foto bersama sebagai kenang-kenangan lalu ditutup dengan doa.
Acara ini berlangsung hangat dan penuh keakraban, para peserta pun terlihat sangat antusias dalam meningukit rentetan acara.
“Sangat mengharapkan majelis-majelis ilmu seperti ini akan terus ada untuk kaum hawa yang sejatinya merekalah madrasah pertama untuk generasi-generasi penerus bangsa insya Allah, Allahumma Amin” komentar akun @nafeesa.fida di kolom komentar.
Seminar ini memberikan banyak pencerahan kepada para peserta tentang betapa pentingnya peran seorang ibu dalam mendidik generasi muda yang rabbani dengan menggunakan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup yang utama. Diharapkan, ilmu yang didapatkan dari seminar ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari demi terciptanya keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah.
Baca juga: Syekh Abdul Qadir dan Cahaya Al Quran di Seminar Internasional Tajwid Al Quran
Redaktur: Diffa Cahyani Siraj
Editor: Annas Muttaqin