FacebookInstagramYoutube

IKAT Aceh Minta Pemerintah Aceh Komit Bantu Beasiswa Mahasiswa Aceh di Timur Tengah

Ikataceh.org – Ketua IKAT Aceh Tgk. Khalid Mudatstsir meminta Pemerintah Aceh komit bantu Mahasiswa Aceh di Timur Tengah. Hal ini disampai seteleh menerima pengumuman lulusnya 72 santri Aceh pada uji Kompetisi untuk melanjutkan Pendidikan ke Universitas Al Azhar, Mesir pada Senin (29/7/24).

“Ini kesempatan emas dan mereka telah berjuang melewati semua tahapan seleksi yang rumit. Maka, kita harap pemerintah daerah atau kabupaten/kota asal calon mahasiswa tersebut, dapat memberikan komitmen dan perhatian serius untuk studi para aset Aceh ini, seperti memberikan beasiswa atau bantuan pendidikan demi kemudahan proses studi mereka di Universitas Al-Azhar. Ini tentunya akan sangat membantu mereka yang ketika pulang nanti akan mengabdi membantu meningkatkan kualitas implemantasi syariah di Aceh” ujarnya.

Lebih lanjut, Khalid Muddatstsir memberikan apresiasi kepada calon mahasiswa yang telah lulus uji kompetensi. Ia berharap kepada calon mahasiswa tersebut untuk memperbaiki niat dan mempersiapkan diri segala hal yang diperlukan untuk proses pemberkasan dan keberangkatan.

Uji Kompetensi dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI bekerja sama dengan Markaz Syekh Zayed li Ta’lim al-Lughah al-‘Arabiyyah li Ghayr an-Nathiqin Biha, lembaga bahasa naungan al-Azhar yang berpusat di Mesir. Proses seleksi tersebut difasilitasi oleh Markaz Al-Azhar Indonesia atau OIAA Indonesia.

Uji kompetensi tersebut melibatkan tiga tahap ujian yang meliputi tes bahasa Arab (lisan dan tulisan) dan tes wawasan nasionalisme. Pengumuman seleksi diumumkan melalui laman resmi Kementerian Agama Republik Indonesia, kemenag.go.id.  Seleksi dilaksanakan dengan ketat sehingga dapat menyaring dan mampu menunjukkan kualitas dan dedikasi para santri dalam mempersiapkan diri untuk menuntut ilmu di salah satu universitas Islam terkemuka di dunia.

Muhammad Zuhri, Lc., selaku Koordinator Tim Edukasi Timur Tengah IKAT Aceh menjelaskan beberapa tahapan teknis selanjutnya yang harus dilalui oleh calon mahasiswa yang telah lulus. Ia mengarahkan semua calon mahasiswa baru asal Aceh untuk aktif berkoordinasi.

“Tahapan selanjutnya bagi para calon mahasiswa baru adalah menyiapkan segala dokumen yang dibutuhkan sebagai syarat pendaftaran pada Universitas Al-Azhar. Mereka juga harus mengikuti matrikulasi bahasa (daurah lughah) sesuai hasil uji kompetensi level Bahasa Arab. Calon mahasiswa baru tersebut agar pro aktif berkomunikasi dengan IKAT Aceh terkait pemberkasan dan keberangkatan” tutupnya

Sementara enam santri Aceh lainnya lulus seleksi progam beasiswa kuliah di Maroko, kerjasama Kemenag RI dan AMCI (Moroccan Agency for International Cooperation). Ini merupakan jumlah kelulusan terbanyak calon mahasiswa baru asal Aceh yang melanjutkan kuliah di Maroko. Keenam calon mahasiswa yang lolos seleksi kuliah Maroko 2024 adalah Syafaat Mulya Bantaan, Khalid Muntadzar, Muhammad Bima Guevara, M. Fataya Al-Muwahhid, Raja Mumtaz Thalal, dan Muhammad Ghazi Al-Ghifari.

Kementerian Agama (Kemenag RI) melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) umumkan seleksi akhir beasiswa kuliah di Maroko 2024/2025. Hasilnya ada 75 calon mahasiswa yang terbagi menjadi 50 penerima beasiswa utama dan 25 peserta cadangan. Segala proses pemberkasan dan keberangkatan calon mahasiswa penerima beasiswa Maroko ini akan ditangani secara penuh oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.[]

Redaktur: Annas Muttaqin S

Editor: Diffa Cahyani Siraj

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img
TERBARU

INFO TIMTENG

BERITA POPULAR