FacebookInstagramYoutube

Kiprah Syech Fadhil dalam Perkembangan Ilmu Baca Al-Quran Bersanad di Aceh

Oleh: Muhammad Yasin Jumadi, Lc.

Pada Rabu 18 September 2024 lalu, Calon Wakil Gubernur Aceh Syech Muhammad Fadhil Rahmi, Lc., MA. telah mengikuti tes uji mampu baca Al-Qur’an di masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.

Dari tes yang diselenggarakan oleh KIP Aceh ini, kita bisa melihat bahwa Syech Fadhil merupakan sosok yang mampu baca Al-Qur’an. Bahkan lebih dari itu, sebenarnya Syech Fadhil juga merupakan sosok yang berperan besar dalam perkembangan ilmu baca Al-Qur’an bersanad di Aceh.

Membentuk Tim Tahsin IKAT

Pada tahun 2015, Syekh Fadhil sebagai ketua Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh membentuk Tim Tahsin IKAT Aceh. Anggota Tim Tahsin IKAT adalah anggota IKAT yang memiliki keahlian di bidang baca Al-Qur’an, atau ilmu Tajwid, atau ilmu Tahsin Al-Qur’an.

Saat itu, saya diamanahkan sebagai ketua Tim Tahsin IKAT Aceh periode pertama, sejak tahun 2015 – 2019, bersama anggota tim yang lain seperti Ust. Ahmad Syukran, Lc., MA., Ust. Mahfuz, Lc., MA., Ust. Mujtahid, Lc., MA., Usth. Zakiyah Zainun, Lc., MA. dan lainnya. Sebagai ketua Tim Tahsin IKAT saat itu, saya melihat sendiri betapa besar peran Syech Fadhil dalam mengembangkan ilmu baca Al-Qur’an bersanad di Aceh, sejak awal didirikan Tim Tahsin hingga saat ini.

Sebelum adanya Tim Tahsin IKAT, para pengajar Al-Qur’an dari IKAT hanya mengajar Al-Qur’an di tempat masing-masing dan geraknya pun terbatas. Namun setelah Syech Fadhil membentuk Tim Tahsin IKAT, maka para pengajar Al-Qur’an bersanad bisa mengajar ke berbagai wilayah yang ada di Aceh, baik di pesisir pantai Timur Utara Aceh, Aceh Tengah maupun wilayah Barat Selatan.

Program Daurah Tajwid Qur’an Bersanad

Pada bulan Ramadhan 2015, Syech Fadhil bersama Tim Tahsin IKAT menggelar Ramadhan Qur’anic Camp: Daurah Tajwid Bersanad yang pertama di Aceh, selama 10 hari. Untuk tempat daurah, Syech Fadhil melakukan kerjasama dengan pihak Ma’had al-Jami’ah UIN Ar-Raniry, sehingga bisa diadakan di Rusun Nawa, UIN Ar-Raniry, Banda Aceh. Adapun pesertanya adalah para guru al-Qur’an, para imam shalat, mahasiswa, dan masyarakat umum.

Sebagai program perdana, Syech Fadhil mengarahkan Tim Tahsin IKAT untuk membuat lembar evaluasi dari setiap peserta, sehingga efektivitas daurah ini bisa terukur dengan baik, baik evaluasi modul pelatihan, pengajar setiap kelas, konsumsi peserta, program, kritik dan saran. Dari lembar evaluasi ini, ternyata kami mendapat bahwa peserta sangat antusias, memberi tanggapan positif, dan berharap pelatihan seperti ini bisa diadakan kembali.

Program TOT Tahsin Al-Qur’an Metode Awsath

Dari awal yang baik ini, Syech Fadhil merancang kerjasama dengan berbagai pihak agar Tim Tahsin IKAT Aceh bisa mengadakan Daurah Tajwid Bersanad ke berbagai kabupaten dan kota yang ada di Aceh. Yang ditargetkan adalah para imam rawatib dan para guru baca Al-Qur’an. Sehingga, Syech Fadhil membuat sebuah program baru bernama Training of Trainer (TOT) Tahsin Al-Qur’an Metode Awsath. Nama Metode Awsath ini sendiri yang cetuskan adalah Syech Fadhil.

Pada 2016, sebagai anggota Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Syech Fadhil mengadakan kerjasama dengan KNPI Pidie dan Gerakan Pemuda Ansor Nahdatul Ulama, untuk melangsungkan TOT Tahsin Al-Qur’an Metode Awsath di kota Sigli, dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke-88. Kegiatan ini berlangsung dua hari 5 – 6 November, yang diikuti 20 orang guru mengaji dari berbagai ormas, dayah dan umum.

Pada akhir tahun 2016, sebagai ketua IKAT Aceh Syech Fadhil bekerjasama dengan pengurus IKAT Aceh Timur mengadakan TOT Tahsin Al-Qur’an untuk 25 guru Dayah Nurul Ulum Peureulak dan 37 para penghafal Al-Qur’an di Ma’had Tahfiz al-Amir al-Aziziyah, Gampong Keude Blang, Idi Rayeuk.

Pada 7 Desember 2016, gempa bumi berkekuatan 6,5 Mw mengguncang Pidie Jaya, sehingga menelan korban sedikitnya 104 orang meninggal dunia. Saat itu IKAT Aceh menggalang dana sosial, sehingga terkumpullah bantuan dari dalam maupun luar negeri. Maka Syeckh Fadhil menyalurkan dana ini melalui bantuan sosial, pembangunan bilik dan ruang belajar di Dayah, serta mengadakan TOT Tahsin Al-Qur’an Metode Awsath untuk seluruh kecamatan yang ada di Pidie Jaya, untuk para guru mengaji, para imam shalat serta apatur gampong.

Pada tahun 2018, Bupati Aceh Barat Daya saat itu Bapak Akmal Ibrahim, S.H. memiliki program agar setiap desa ada pengajian baca Al-Qur’an yang aktif. Untuk itu, pemkab Abdya menyeleksi guru mengaji, satu guru untuk satu desa, yang diberi honor setiap bulannya, yang disebut guru Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ). Namun, sebelum mengajar, para guru ini di-training terlebih dahulu. Maka, Syech Fadhil menawarkan program IKAT kepada Pak Akmal. Sehingga, di awal 2018, Tim Tahsin IKAT bisa menggelar TOT Tahsin untuk seluruh guru BTQ se-Abdya yang berjumlah 152 orang.

Pada tahun 2018 juga, IKAT Aceh bekerjasama dengan anggota DPR-RI Bapak H. Muhammad Nasir Jamil, M.Si. untuk menghadirkan salah seorang ulama Qiraat dari Mesir bernama Al-Muqri’ Syaikh Sayyid Harun. Saat itu, Kanda Nasir Jamil memberi dana yang sangat besar. Sementara Syech Fadhil mengkoordinasi Tim Tahsin IKAT, sehingga Syaikh Sayyid Harun bisa mengisi seminar Al-Qur’an di kota Sigli, Bireuen, Dayah MUDI Mesra, Daurah Al-Quran bersanad 5 hari di Masjid Islamic Center Lhokseumawe, Sabang, Meulaboh, Daurah Tajwid Metode Haruniyah 10 hari di Aula Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Aceh dan lainnya.

Pada akhir tahun 2018, Syech Fadhil mengadakan kerjasama dengan Baitul Mal Kabupaten Aceh Tengah, yang saat itu dikepalai oleh Drs. Ridwan Qari. Dari kerjasama ini, maka Tim Tahsin IKAT mengadakan TOT Tahsin Al-Qur’an Metode Awsath untuk para imam dan seluruh guru TPA yang ada di 14 Kecamatan Aceh Tengah.

Pada awal tahun 2019, Syech Fadhil mengadakan kerjasama dengan Dayah Ma’hadul Ulum Diniyah Islamiyah (MUDI) Mesjid Raya (Mesra) Samalanga. Dari kerjasama ini, Tim Tahsin IKAT mengadakan pelatihan Qiraat dan Tahsin Al-Quran untuk para mahasantri Ma’had ‘Aly MUDI Mesra, pada Ahad 12 – 13 Januari 2019.

Pada tahun 2019, Syech Fadhil terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI. Sebagai senator Syech Fadhil terus melanjutkan kepeduliannya kepada ilmu baca Al-Qur’an bersanad di Aceh. Ramadhan Quranic Camp Daurah Tajwid bersanad senantiasa masih tetap diadakan hingga saat ini.

Program Road Show Tahsin Al-Fatihah

15 November 2020, IKAT Aceh dibawah kepemimpinan Ust. H. Muhammad Fadhilah, Lc. M.Us. menggagas program baru yaitu Road Show Subuh Tahsin dengan materi Tahsin Al-Fatihah, setiap Subuh Ahad, di masjid-masjid yang ada di sekitaran kota Banda Aceh. Hingga saat ini, program ini masih berjalan, ketika ketua IKAT sudah dipegang oleh Tgk. H. Khalid Muddatstsir, Lc. MA.. Dan dalam Road Show ini, Syech Fadhil senantiasa aktif menyokong kegiatan ini, baik secara moril maupun materil.

Pada tahun 2022, Syech Fadhil menfasilitasi Rapat Koordinasi Tim Tahsin IKAT Aceh se-Aceh di Sabang, 10 – 11 September 2022. Dalam rapat ini, hadir sekitar 40-an pengajar pada Tim Tahsin IKAT Aceh yang datang dari berbagai penjuru Aceh. Tujuan dari agenda ini adalah membahas berbagai permasalahan dalam proses belajar dan mengajar Al-Quran di Aceh, kemudian mencari solusinya. Dalam rapat ini juga dibahas upgrade modul tajwid IKAT Aceh agar semakin dirasa kebaikanya oleh masyarakat Aceh.

Selain itu, masih banyak lagi peran Syech Fadhil yang belum saya sebut semua. Syech Fadhil memang bukan sosok pengajar Al-Qur’an, namun dari sepenggal rentetan catatan sejarah ini, kita bisa melihat bahwa Syech Fadhil merupakan tokoh yang cinta Al-Qur’an, peduli Al-Qur’an dan memiliki peran besar dalam perkembangan ilmu Baca Al-Qur’an bersanad di Aceh, sejak 2015 hingga saat ini. Semoga dengan adanya sosok seperti Syeckh Fadhil, perkembangan ilmu Al-Qur’an di Aceh bisa lebih meningkat kedepan, dan tentunya dengan bekerjasama dengan seluruh pihak terkait yang ada di Aceh. []

Saat ini penulis adalah anggota Tim Tahsin IKAT Aceh. Penulis pernah menjadi ketua Tim Tahsin IKAT Aceh tahun 2015 – 2019. Penulis juga merupakan penulis tiga buku tajwid yang berjudul [1] Tajwid Metode Haruniyah, [2] Syarah Matan Tuhfatul Athfal, dan [3] Dua Belas Sebab Tidak Bisa Baca Al-Quran dan Solusinya.

tulisan ini telah dirilis di website atjehwatch.com pada 25/9/2024

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img
TERBARU

INFO TIMTENG

BERITA POPULAR